Suatu pagi yang cerah, seperti
biasanya seekor kura-kura kecil berjalan menyusuri pinggiran sungai untuk
mencari makanan. Dia sangat rajin mencari makanan di sana karena begitulah
caranya untuk mempertahankan hidup. Tidak pernah sedikitpun terucap dari
bibirnya perasaan mengeluh terhadap kondisi yang di alaminya. Satu hal yang
sangat dia yakini yaitu allah pasti akan memberikan balasan bagi mereka yang
mau bersungguh-sungguh.
Ternyata benar, sebelum hari
menjelang siang dia telah mendapatkan banyak makanan. Jerih payahnya hari ini terbayar sudah dengan hasil yang
sangat menggembirakan. Merasa bahwa makanan yang di dapat hari ini sudah cukup,
maka sang kura-kura memutuskan untuk segera kembali ke sarangnya. Sambil
berdendang sang kura-kura kembali ke rumahnya.
Dengan perasaan ceria sang
kura-kura berjalan menuju sarangnya. Tiba-tiba dari arah belakang berlari seekor
kancildan menabraknya hingga dia terjatuh. “aduh.., siapa kau. Apa maumu!
Teriak kura-kura kepada kelinci. Dengan tersenyum sinis sang kelinci menjawab “
aku kancil, si jago lari di kawasan hutan ini. Aku ingin mencoba kemampuanmu
dalam lomba lari.Apakah kau bersedia atau kau malah takut terhadapku.”
Mendengar ucapan sang kancil
membuat hati kura-kura semakin kesal. “ bukannya minta maaf malah menyombongkan
diri! Ujar kura-kura dalam hatinya.Kemudian dia berpikir sejenak. “Jika si
kancil ini tidak diberi pelajaran tentu
ia akan semakin sombong” pikir kura-kura.” Sepertinya dia harus di beri
pelajaran supaya tidak sombong lagi dan jera atas sikap sombong yang telah
dilakukan” ungkapnya dalam hati.
Dengan tenang kura-kura berkata “
baiklah, aku setuju dengan permintaanmu. Kita akan adu lomba lari dan aku minta
agar seluruh binatang yang lain menyaksikan perlombaan itu. Apakah kau setuju
dengan usulku , cil.? Setelah mendengar jawaban dari kura-kura si kancil tertawa terbahak-bahak dan berkata “
baiklah aku setuju dengan usulanmu, agar seluruh binatang tahu siapa yang lebih
jago di antara kita. Aku peringatkan kau sebelumnya, janganlah engkau bersedih
hati jika nanti engkau mengalami kekalahan…, hahaha.”
Sebelum pergi si kancil
menambahkan “ tiga hari lagi kita bertemu di tempat ini.Setelah semuanya berada
disini baru kita mulai perlombaan lari itu. Bersiap-siaplah untuk kecewa
kura-kura….hahaha, aku pasti menang dan kau akan kalah..” Dengan penuh
kesabaran kura-kura berkata” baiklah, kita lihat saja nanti.“
Setelah terjadi kesepakatan maka
keduanya memutuskan untuk kembali ke tempatnya masing-masing dan mempersiapkan
diri untuk perlombaan itu.Sesampainya di rumah kura-kura berpikir keras
bagaimana caranya supaya berhasil memenangkan pertandingan.Setelah sekian lama
dia berpikir akhirnya dia menemukan ide yang sangat cemerlang.“ aku harus
meminta bantuan dari teman-temanku “ ujarnya. Dengan penuh semangat kura-kura meminta
bantuan kepada teman-teman yang lain untuk membantunya memenangkan pertandingan
kali ini.
Dengan semangat kebersamaan yang
membara akhirnya mereka sepakat untuk memenangkan pertandingan esok.Benar saja,
mereka segera berembuk membahas rencana strategi untuk bisa mengalahkan si
kancil.Berbagai usulan di ajukan oleh masing-masing anggota rapat.Namun, dari sekian
banyak ide gagasan akhirnya merekapun memiliki kesepakatan.Dan inilah usulan
yang sangat tepat. Dengan penuh teliti usulan itu di bahas dan tata cara
pelaksanaannya, merekapun memahami dan mengerti secara tuntas.
Satu hari menjelang pertandingan,
para kura-kura kembali membahas taktik yang akan di lakukan. Setelah semuanya
telah siap, mereka kembali pada pos masing-masing sesuai dengan tempat
tugasnya.Mereka semuanya menjalankan misi kali ini dengan sangat
hati-hati.Jangan sampai di ketahui oleh si kancil.Mereka juga berharap agar
pertandingan bisa berjalan dengan baik dan mereka bisa mengalahkannya. Hal ini
bertujuan agar si kancil sadar akan kesombongannya dan memperbaiki perilaku
hidupnya.
Tibalah saatnya pertandingan akan
di mulai. Seluruh binatang telah memenuhi arena pertandingan. Dari sekian
banyak penonton ternyata terdapat satu binatang yang belum hadir yaitu sang wasit burung merpati. Mereka sudah tidak
sabar menunggu pertandingan. Setelah sekian menit akhirnya sang wasitpun
muncul. Maka perlombaan segera di mulai.
“ Hari ini kita akan menyaksikan perlombaan lari
antara si kancil melawan kura-kura. Perlombaan ini akan membuktikan pada kita
semua bahwa pemenangnya adalah dia yang tercepat. Marilah kita saksikan
jalannya perlombaan dengan penuh semangat dan tertib.” Kata sang wasit
memberikan kata sambutannya.
Setelah beberapa menit sambutan
dari wasit telah selesai maka mulailah pertandingan.“ priiit… peluit panjang
berbunyi tanda pertandingan di mulai. Dengan secepat kilat si kancil melesat dengan
penuh semangat.Si kancil sangat percaya diri bahwa dirinya pasti memenangkan
perlombaan.Tanpa menoleh ke belakang si kancil terus berlari dan berlari.
Setelah beberapa menit berlari akhirnya si kancil beristirahat sejenak dan dia
bergumam “ pasti kura-kura masih jauh di belakang. Dia pasti akan kalah!”
Namun di luar dugaan ternyata
kura-kura sudah berada di depan si kancil.” Hai kancil, aku berada di depanmu”
teriak kura-kura.Setelah melihat posisi kura-kura kemudian si kancil tancap
kembali untuk berlari sekuat tenaga meninggalkan kura-kura. Dia berlari dan
terus berlari, hingga ia merasa kelelahan. Di tengah lelahnya ia mencoba untuk
kembali beristirahat sejenak. Belum lama dia istirahat tiba-tiba terdengar
suara “ aku berada di depanmu!”.
Begitu di tolehnya suara
tersebut ternyata itu adalah suara
kura-kura yang sudah berada di depannya. Serasa tak percaya, namun apa boleh
buat, si kancil harus kembali berlari sekencang-kencangnya agar segera mencapai
garis finish.
Alangkah terkejutnya si kancil ketika
mendekati garis finish, dia melihat si kura-kura sudah berada di sana. Dengan
tenang sang kura-kura kemudian menyapa si kancil “ wahai teman, ternyata
ucapanmu tidak sesuai dengan kemampuanmu, kau kalah dalam perlombaan kali ini,
itu bertanda tidak ada tempat bagimu untuk berlaku angkuh dan sombong.”
Perkataan kura-kura menar-benar meyayat hati si
kancil. Tidak di sangka seekor kura-kura berani berkata seperti itu di
hadapan si kancil.
Bagaikan di sambar petir di siang
hari, itulah peribahasa yang tepat bagi si kancil. Dia tidak pernah menyangka
akan berhasil di kalahkan oleh si kura-kura. Bagaimana mungkin, seekor kura-kura yang berjalan saja lambat namun bisa
mengalahkannya dalam adu lomba lari. Betapa sedih hati si kancil ketika kekalahan
menimpa dirinya.Namun, nasi telah menjadi bubur. Sesuatu yang telah terjadi
tidak akanbisa di ulang kembali.Mulai hari itu si kancil berjanji tidak akan
berlaku sombong terhadap hewan-hewan yang lain. Sekarang dia baru menyadari
bahwa kesombongan hanya akan membawanya pada kehancuran.
Dengan berubahnya perilaku si
kancil maka sang kura-kura mendatangi para sahabatnya. Dia menceritakan segala
hal yang telah terjadi setelah si kancil mengalami kekalahan pada perlombaan
lalu.Sontak saj a teman-temannya menunjukkan aura wajah yang berbinar-binar,
menandakan bahwa mereka bahagia mendengar berita itu.“ berkat kerjasama kita
semua akhirnya si kancil meninggalkan sifat sombongnya, terima kasih
teman-teman kalian telah membantuku memenangkan pertandingan itu.” Ujar kura-kura
menambahkan.
Semoga kisah singkat ini mampu
membuat kita berpikir secara positif bahwa kesombongan hanya akan membuat
pelakunya mengalami kegagalan dan kehancuran. Oleh karena itu hendaknya kita
menjauhkan diri dari sikap angkuh dan sombong. Haruslah kita menyadari bahwa di
atas langit masih ada langit, itu artinya jangan pernah menganggap diri kita
adalah orang yang paling baik di antara orang lain serta memandang orang lain
lebih rendah dari kita.
EmoticonEmoticon