Rabu, 29 Oktober 2014

Sifat Yang Di Benci Itu Adalah Sombong



Suatu pagi yang cerah, seperti biasanya seekor kura-kura kecil berjalan menyusuri pinggiran sungai untuk mencari makanan. Dia sangat rajin mencari makanan di sana karena begitulah caranya untuk mempertahankan hidup. Tidak pernah sedikitpun terucap dari bibirnya perasaan mengeluh terhadap kondisi yang di alaminya. Satu hal yang sangat dia yakini yaitu allah pasti akan memberikan balasan bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh.
Ternyata benar, sebelum hari menjelang siang dia telah mendapatkan banyak makanan. Jerih payahnya  hari ini terbayar sudah dengan hasil yang sangat menggembirakan. Merasa bahwa makanan yang di dapat hari ini sudah cukup, maka sang kura-kura memutuskan untuk segera kembali ke sarangnya. Sambil berdendang sang kura-kura kembali ke rumahnya.
Dengan perasaan ceria sang kura-kura berjalan menuju sarangnya. Tiba-tiba dari arah belakang berlari seekor kancildan menabraknya hingga dia terjatuh. “aduh.., siapa kau. Apa maumu! Teriak kura-kura kepada kelinci. Dengan tersenyum sinis sang kelinci menjawab “ aku kancil, si jago lari di kawasan hutan ini. Aku ingin mencoba kemampuanmu dalam lomba lari.Apakah kau bersedia atau kau malah takut terhadapku.”
Mendengar ucapan sang kancil membuat hati kura-kura semakin kesal. “ bukannya minta maaf malah menyombongkan diri! Ujar kura-kura dalam hatinya.Kemudian dia berpikir sejenak. “Jika si kancil  ini tidak diberi pelajaran tentu ia akan semakin sombong” pikir kura-kura.” Sepertinya dia harus di beri pelajaran supaya tidak sombong lagi dan jera atas sikap sombong yang telah dilakukan” ungkapnya dalam hati.
Dengan tenang kura-kura berkata “ baiklah, aku setuju dengan permintaanmu. Kita akan adu lomba lari dan aku minta agar seluruh binatang yang lain menyaksikan perlombaan itu. Apakah kau setuju dengan usulku , cil.? Setelah mendengar jawaban dari kura-kura si  kancil tertawa terbahak-bahak dan berkata “ baiklah aku setuju dengan usulanmu, agar seluruh binatang tahu siapa yang lebih jago di antara kita. Aku peringatkan kau sebelumnya, janganlah engkau bersedih hati jika nanti engkau mengalami kekalahan…, hahaha.”
Sebelum pergi si kancil menambahkan “ tiga hari lagi kita bertemu di tempat ini.Setelah semuanya berada disini baru kita mulai perlombaan lari itu. Bersiap-siaplah untuk kecewa kura-kura….hahaha, aku pasti menang dan kau akan kalah..” Dengan penuh kesabaran kura-kura berkata” baiklah, kita lihat saja nanti.“
Setelah terjadi kesepakatan maka keduanya memutuskan untuk kembali ke tempatnya masing-masing dan mempersiapkan diri untuk perlombaan itu.Sesampainya di rumah kura-kura berpikir keras bagaimana caranya supaya berhasil memenangkan pertandingan.Setelah sekian lama dia berpikir akhirnya dia menemukan ide yang sangat cemerlang.“ aku harus meminta bantuan dari teman-temanku “ ujarnya. Dengan penuh semangat kura-kura meminta bantuan kepada teman-teman yang lain untuk membantunya memenangkan pertandingan kali ini.
Dengan semangat kebersamaan yang membara akhirnya mereka sepakat untuk memenangkan pertandingan esok.Benar saja, mereka segera berembuk membahas rencana strategi untuk bisa mengalahkan si kancil.Berbagai usulan di ajukan oleh masing-masing anggota rapat.Namun, dari sekian banyak ide gagasan akhirnya merekapun memiliki kesepakatan.Dan inilah usulan yang sangat tepat. Dengan penuh teliti usulan itu di bahas dan tata cara pelaksanaannya, merekapun memahami dan mengerti secara tuntas.
Satu hari menjelang pertandingan, para kura-kura kembali membahas taktik yang akan di lakukan. Setelah semuanya telah siap, mereka kembali pada pos masing-masing sesuai dengan tempat tugasnya.Mereka semuanya menjalankan misi kali ini dengan sangat hati-hati.Jangan sampai di ketahui oleh si kancil.Mereka juga berharap agar pertandingan bisa berjalan dengan baik dan mereka bisa mengalahkannya. Hal ini bertujuan agar si kancil sadar akan kesombongannya dan memperbaiki perilaku hidupnya.
Tibalah saatnya pertandingan akan di mulai. Seluruh binatang telah memenuhi arena pertandingan. Dari sekian banyak penonton ternyata terdapat satu binatang yang belum hadir yaitu  sang wasit burung merpati. Mereka sudah tidak sabar menunggu pertandingan. Setelah sekian menit akhirnya sang wasitpun muncul. Maka perlombaan segera di mulai.
“ Hari  ini kita akan menyaksikan perlombaan lari antara si kancil melawan kura-kura. Perlombaan ini akan membuktikan pada kita semua bahwa pemenangnya adalah dia yang tercepat. Marilah kita saksikan jalannya perlombaan dengan penuh semangat dan tertib.” Kata sang wasit memberikan kata sambutannya.
Setelah beberapa menit sambutan dari wasit telah selesai maka mulailah pertandingan.“ priiit… peluit panjang berbunyi tanda pertandingan di mulai. Dengan secepat kilat si kancil melesat dengan penuh semangat.Si kancil sangat percaya diri bahwa dirinya pasti memenangkan perlombaan.Tanpa menoleh ke belakang si kancil terus berlari dan berlari. Setelah beberapa menit berlari akhirnya si kancil beristirahat sejenak dan dia bergumam “ pasti kura-kura masih jauh di belakang. Dia pasti akan kalah!”
Namun di luar dugaan ternyata kura-kura sudah berada di depan si kancil.” Hai kancil, aku berada di depanmu” teriak kura-kura.Setelah melihat posisi kura-kura kemudian si kancil tancap kembali untuk berlari sekuat tenaga meninggalkan kura-kura. Dia berlari dan terus berlari, hingga ia merasa kelelahan. Di tengah lelahnya ia mencoba untuk kembali beristirahat sejenak. Belum lama dia istirahat tiba-tiba terdengar suara “ aku berada di depanmu!”.  Begitu  di tolehnya suara tersebut  ternyata itu adalah suara kura-kura yang sudah berada di depannya. Serasa tak percaya, namun apa boleh buat, si kancil harus kembali berlari sekencang-kencangnya agar segera mencapai garis finish.
Alangkah terkejutnya si kancil ketika mendekati garis finish, dia melihat si kura-kura sudah berada di sana. Dengan tenang sang kura-kura kemudian menyapa si kancil “ wahai teman, ternyata ucapanmu tidak sesuai dengan kemampuanmu, kau kalah dalam perlombaan kali ini, itu bertanda tidak ada tempat bagimu untuk berlaku angkuh dan sombong.” Perkataan kura-kura menar-benar meyayat hati si  kancil. Tidak di sangka seekor kura-kura berani berkata seperti itu di hadapan si kancil.
Bagaikan di sambar petir di siang hari, itulah peribahasa yang tepat bagi si kancil. Dia tidak pernah menyangka akan berhasil di kalahkan oleh si kura-kura. Bagaimana mungkin, seekor  kura-kura yang berjalan saja lambat namun bisa mengalahkannya dalam adu lomba lari. Betapa sedih hati si kancil ketika kekalahan menimpa dirinya.Namun, nasi telah menjadi bubur. Sesuatu yang telah terjadi tidak akanbisa di ulang kembali.Mulai hari itu si kancil berjanji tidak akan berlaku sombong terhadap hewan-hewan yang lain. Sekarang dia baru menyadari bahwa kesombongan hanya akan membawanya pada kehancuran.
Dengan berubahnya perilaku si kancil maka sang kura-kura mendatangi para sahabatnya. Dia menceritakan segala hal yang telah terjadi setelah si kancil mengalami kekalahan pada perlombaan lalu.Sontak saj a teman-temannya menunjukkan aura wajah yang berbinar-binar, menandakan bahwa mereka bahagia mendengar berita itu.“ berkat kerjasama kita semua akhirnya si kancil meninggalkan sifat sombongnya, terima kasih teman-teman kalian telah membantuku memenangkan pertandingan itu.” Ujar kura-kura menambahkan.
Semoga kisah singkat ini mampu membuat kita berpikir secara positif bahwa kesombongan hanya akan membuat pelakunya mengalami kegagalan dan kehancuran. Oleh karena itu hendaknya kita menjauhkan diri dari sikap angkuh dan sombong. Haruslah kita menyadari bahwa di atas langit masih ada langit, itu artinya jangan pernah menganggap diri kita adalah orang yang paling baik di antara orang lain serta memandang orang lain lebih rendah dari kita.



EmoticonEmoticon