Kamis, 25 September 2014

Budaya Yang Mulai Pudar



indahnya islam
 Salah satu budaya yang di ajarkan oleh agama islam adalah budaya malu. Namun alangkah mirisnya karena budaya ini kini sudah mulai memudar. Pasalnya budaya ini sudah di nilai tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga perlahan namun pasti budaya malu semakin hari semakin sulit di temukan. Bahkan boleh di katakana budaya malu sudah hampir musnah dari peredaran peradaban dunia.
Salah satu bukti yang sering kita dapati adalah busana yang di kenakan oleh masyarakat pada umumnya. Nasibnya sungguh memprihatinkan. Saat ini mereka lebih suka menampakkan aurat dari pada harus menutupinya. Ada sebuah perumpamaan yang menarik yaitu  jadilah seperti jagung, walaupun memiliki biji yang banyak namun dia tetap menutupinya dengan sangat rapat, dan Janganlah seperti buah jambu monyet yang selalu memamerkan bijinya yang hanya satu-satunya.
Apabila kita membaca sejarah kehidupan nabi Muhammad kita akan mendapati bahwa beliau adalah seorang yang sangat pemalu. Suatu hari ketika beliau berjalan tiba-tiba ada angin yang sangat kencang sehingga mengakibatkan jubah beliau tersingkap sedikit di bagian betisnya. Spontan muka nabi berubah menjadi merah yang bertanda dia sangat malu sekali. Ya, itulah sosok teladan yang telah memberikan contoh terbaik bagi umatnya. Bahkan sebagian sahabat mengatakan bahwa rasa malu yang dimiliki oleh nabi lebih besar daripada malunya seorang gadis dalam pingitan.
Namun, kondisinya kini telah berbeda. Kita adalah umat nabi akan tetapi rasa malu yang kita miliki sangat sedikit. Dahulu nabi sangat merasa malu ketika jubahnya tersingkap tapi sekarang meskipun betis dan pahanya kelihatan namun tetap saja kaum hawa tersenyum dengan gembiranya. Seolah-olah tidak ada yang perlu di persoalkan. Mereka beranggapan bahwa berpakaian adalah hak azasi masing-masing.
Sudah sepantasnya sebagai umat muslim yang baik kita harus mencontoh kehidupan nabi Muhammad Saw. Meneladaninya dan mengamalkan sunah-sunahnya. Salah  satunya adalah dengan menerapkan budaya malu. Pengertian budaya malu sangatlah luas, yaitu malu melanggar aturan sang Maha Pencipta, malu melakukan maksiat dan malu menentang Allah Swt.
Selain budaya malu yang harus kita benahi, ternyata ada budaya lain yang nasibnya hampir sama yaitu budaya bersedekah untuk membantu sesama. Sebuah riwayat menceritakan bahwa suatu ketika di saat rasul sampai di depan masjid beliau meletakkan sandalnya, tiba-tiba datanglah seorang fakir miskin dan memandang kearah sandalnya. Maka, setelah beliau mangerjakan shalat langsung bergegas mencari si fakir miskin. Akan tetapi tidak di temukan. Berikutnya beliau mencari informasi tentang orang itu.
Beberapa hari nabi mencari, akhirnya beliau mendapatkan alamat orang tersebut. Kemudian nabi mengunjungi rumah itu dan betapa terkejut sang pemilik rumah dengan kedatangan nabi Muhammad. Nabi berkata” apakah engkau suka dengan sandal yang aku pakai? Orang itu menjawab “ benar ya rasul.” kemmudian nabi berkata lagi “ketahuilah olehmu sandal ini adalah satu-satunya warisan istriku yaitu khadijah, tapi jika engkau menyukainya izinkanlah aku untuk memberikan sedekah kepadamu” seraya dengan melepaskan sandalnya dan dengan senang hati memberikannya kepada si fakir.
Inilah akhlak nabi kita, sebiah ketinggian akhlak yang luar biasa. Susah rasanya bagi kita untuk meneladani akhlak nabi. Tapi walaupun demikian kita harus tetap mencontoh sikap yang telah di contohkan olehnya. Sungguh di luar dugaan beliau rela memberikan barang yang sangat di cintainya.
Fenomena yang terjadi saat ini justru hampir bertolak belakang dengan apa yang telah di contohkan oleh nabi. Betapa sekarang manusia merasa enggan untuk membantu saudranya. Alangkah jauhnya kita dari anjuran untuk selalu membantu saudara kita yang kekurangan. Contoh yang sangat nyata bahwa kita susah untuk melakukan sedekah adalah di hari jum’at. Dimana kotak infak berjalan tanpa hambatan sedikitpun. Seolah-olah kotak itu lebih lancar daripada  lajunya kereta api di atas jalur relnya.
Terkadang kotak itu terhenti dan terdengar suara nyaring pertanda ada uang koin yang baru saja masuk ke dalamnya. Seseorang yang memasukkan uang itupun berdo’a dalam hatinya “semoga Allah membaasnya dengan hadiah surga.” Secaraa logika tentu tidak rasional, bagaiman dengan uang koin bisa masuk kedalam surga. Bukankah hanya untuk buang air kecil di toilet umum kita harus membayar dengan uang seribu rupiah. Apa benar, surga senilai uang lima ratus koin! Rasanya sangat tidak mungkin. Itulah bukti bahwa kita jauh dari sifat-sifat baik yang telah di ajarkan oleh nabi Muhammad.
Jikalau kita merujuk pada sirah sahabat kita pasti akan mendapati bahwa untuk mendapatkan surganya Allah Para sahabat rela mengorbankan apa saja. Jangankan pengorbanan harta, tenaga dan  pikiran bahkan pengorbanan nyawa sekalipun mereka rela melakukannya.
Semoga tulisan ini mampu mengubah cara pandang kita dalam menyikapi kehidupan di dunia ini.



Indahnya Kebersamaan

bersama menuju sukses

Pernahkah kita memperhatikan gaya hidup pada binatang, terutama kehidupan semut dan lebah. Perilaku hidup seekor semut dan lebah sarat dengan pendidikan. Salah satu yang sangat menonjol dari perilaku hidup mereka adalah sikap yang jauh dari sifat egois dan mementingkan diri sendiri. Hal ini dapat kita saksikan dari cara mereka berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Jarang kita temukan seekor semut yang hidup sendirian melaikan mereka pasti hidup berkoloni atau berkelompok.
Alangkah indahnya kebersamaan jika kita bisa mencontoh perilaku semut.Ketika seekor semut mendapatkan makanan, dia tidak akan serta merta mengambil makanan tersebut tanpa memikirkan yang lain. Melainkan semut tersebut seger a mendatangi teman-temannya untuk bersama-sama membawa makanan itu dan menikmatinya.
 Sifat lain yang dimiliki oleh semut adalah sikap yang terkenal  sebagai pekerja keras dan pantang menyerah. Dapat kita menyaksikan cara semut membangun sarangnya dari tanah dan kulit kayu. Mereka membangun sarang dengan indah. Oleh karena itu semut tergolong binatang insinyur. Karena keahlian mereka dalam membangun sarang.Fenomena ini sungguh menakjubkan. Betapa tidak, seekor semut yang tidak memiliki pikiran ternyata bisa lebih bijak daripada manusia yang memiliki akal.
Sudah sepantasnya kita sebagai manusia harus lebih bijak dari pada binatang. Karena kita telah diciptakan lebih baik daripada makhluk yang lainnya. Manusia dilengkapi dengan akal pikiran dan hati nurani. Sehingga dengan kedua aksesoris ini manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang pantas dan yang tidak pantas.
Tetapi mirisnya manusia cenderung dapat di kalahkan oleh hawa nafsunya, sehingga akal dan hati nurani dengan mudah dapat dikalahkan. Hawa nafsu inilah yang mendorong manusia untuk berbuat yang tidak baik dan menimbulkan sikap yang tidak terpuji. Salah satu sifat yang akan muncul adalah sifat sombong dan egois atau mementingkan diri sendiri.
Sangat pantas ketika orang bijak berkata berat sama di pikul ringan sama dijinjing. Pepatah ini memiliki arti bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal maka di butuhkan ke kompakan dalam melangkah di antara kita. Hasil yang maksimal akan susah di capai ketika kita tidak bekerja sama. Itulah indahnya kebersamaan. Apappun yang di lakukan dengan bersama-sama maka akan memudahkan pekerjaan tersebut.Hikmah lain dari kebersamaan itu adalah tumbuhnya sikap kasih sayang di antara kita. Selain itu juga bisa menumbuhkan rasa persaudaraan di antara kita.
Belajar dari kehidupan dunia binatang selain semut adalah dunia lebah. Lebah adalah salah satu hewan yang namanya di abadikan di dalam al-qur’an. Ada beberapa  jenis hewan yang di sebut-sebut dalam kkitab suci itu salah satunya adalah lebah.
Binatang yang satu ini memiliki beberapa kelebihan. Jika di amati secara seksama, setidaknya kita akan dapati empat hal yang sangat menarik dari kehidupan lebah, yaitu :
1.Lebah selalu mengkonsumsi makanan yang baik.
2.Lebah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
3.Lebah tidak pernah menyebabkan patah pada dahan yang di hinggapinya.
4.Lebah akan sangat marah jika dia di ganggu atau di usik.    
Keempat sifat di atas sangatlah tepat jika di miliki oleh seorang muslim. Sehingga sangat tepat kalau nabi kita Muhammad memperumpamakan seorang muslim seperti lebah. Disisi lain lebah juga di kenal dengan sikap gotong royongnya. Ya, semut dan lebah hampir mempunyai sifat yang sama yaitu hidup dalam jamaah dan merupakan hewan insinyur.
Semoga kita mampu meneladani sifat dari kedua binatang ini. Sehingga akan tercipta kehidupan yang harmonis dan menjadi lebih baik.

Rabu, 24 September 2014

Kerja Keras Bekal Menuju Sukses


wisudawan angkatan v
Orang bijak mengatakan bahwa sehebat apapun rencana yang di buat dan secanggih apapun setrategi yang akan di tempuh tanpa ada kerja keras yang nyata, maka rencana itu hanya akan berubah menjadi mimpi yang tidak akan pernah terwujudkan dalam dunia nyata. Tinggallah ia sebagai angan-angan kosong yang tiada arti. Maka dari itu, silahkan memikirkan rencana dan menyusun setrategi untuk mencapainya namun ingat mulailah anda menjalankan setrategi-setrategi itu dengan cara melakukan aksi nyata. Walaupun lambat itu akan menjadi lebih baik daripada anda terdiam membeku tanpa melakukan apapun. Bagaimana mungkin langit akan menurunkan emas dengan sendirinya. Di butuhkan kerja nyata dan kerja keras untuk mencapai sebuah tujuan.
Jangan pernah mendambakan allah akan memberikan hasil yang maksimal sementara kita tidak mau melakukan usaha dengan sungguh-sungguh. Hidup ini bukanlah tempat untuk bermain-main karena akan ada pertanggung jawaban dari setiap hal yang telah kita kerjakan termasuk bagaimana kita menghabiskan usia dan kesempatan yang telah di anugerahkan oleh tuhan kepada kita.  Sekecil apapun tindakan yang kita lakukan maka kita pasti akan menemui hasilnya. Semua itu tidak akan mampu kita pungkiri karena segala tingkah laku kita selalu di awasi oleh para malaikat dan mereka mencatatnya secara rinci dan jelas, sehingga tidak ada peluang bagi kita untuk mengelak dari dakwaan mereka.
Seseorang yang menginginkan sebuah kesuksesan maka ia akan di tuntut untuk kerja keras, bersungguh-sungguh dan pantang menyerah. Karena sebuah kesuksesan bukan semudah membalikkan telapak tangan melainkan di butuhkan pengorbanan, baik tenaga, materi ,pikiran dan waktu. Kata sukses memang hanya sebuah kata yang terdiri dari enam huruf pendek dan singkat, namun makna yang terkandung didalamnya sangatlah dalam dan untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah.
Kita bisa melihat bagaiman a kerja keras para nabi dalam menyebarkan syiar agam islam. Mereka di timpa kemelaratan, kemiskinan dan penganiayaan dari para musuh-musuhnya. Semuanya mereka korbankan demi tegaknya ajaran islam. Harta benda yang mereka miliki  rela di korbankan, bahkan nyawa sekalipun rela mereka pertaruhkan demi berkembangnya dinul haq yaitu agama islam di muka bumi. Sebagian mereka ada yang di siksa oleh kaumnya dan sebagian lagi ada yang di bunuh oleh kaumnya sendiri, sebagaiman yang terjadi pada nabi zakaria.
Begitupun dengan apa yang di alami oleh nabi muhammad saw. Semuan orang mencaci maki bahkan keluarganya sendiri tidak rela jika beliau mengajarkan agama islam. Seseorang yang sangat membenci beliau adalah pamannya sendiri. Sejatinya seorang paman haruslah melindungi dan mendukung kemenakannya. Bukankah itu sebuah ujian yang sangat luar biasa. Belum lagi penindasan dari para musuh-musuh beliau yang lain. Walaupun demikian nabi muhammad tidak pernah merasa kecil hati dan putus asa. Justru beliau terus berjuang dengan penuh kesungguhan dan selalu meminta pertolongan tuhan yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Sebagai umat islam yang baik maka kita akan di tuntut untuk mencontoh kepada suri tauladan kita yakni nabi muhammad. Dialah sosok manusia yang tidaak pernah bermain-main dalam menjalani hidupnya. Tidak pernah berputus asa ketika menghaapi ujian dan cobaan hidup. Bahkan beliau selalu memberikan motivasi kepada para sahabat ketika pasa sahabatnya dalam kondisi lemah dan tidak stabil. Beliau adalah inspirator bagi para sahabat, pemimpin yang tangguh dan pembisnis yang ulung. Hampir semua disiplin ilmu ia kuasai. Dia adalah panglima perang yang gagah berani dan dia juga seorang hamba allah yang sangat lembut hatinya, bahkan ia rela menolong seseorang yang telah menganiaya dirinya.
Inilah kerja keras yang telah di lakukan oleh nabi muhammad, dan ternyata beliau sukses membumikan ajaran islam hanya dengan tempo kurang lebih 23 tahun. Sebuah hasil yang sangat gemilang bahkan seorang penulis bernama karl mark mencatat bahwa muhammad adalah sosok manusia yang menduduki peringkat pertama yang mampu mengubah peradaban dunia. Dalam tempo 23 tahun ia mampu merubah bangsa arab menjadi bangsa yang beradab.
Sesungguhnya kesuksesan tidak akan menghampiri jiwa yang hanya berpangku tangan tanpa melakukan usaha apapun. Tidak akan mungkin langit akan menurunkan bongkahan emas.

Kamis, 18 September 2014

Akal Dan Keahlian Bukanlah Jaminan Sukses

Akal Dan Keahlian Bukanlah Jaminan Sukses

 Cukup dikatakan sebagai kesombongan yang sangat besar jika seseorang hanya mengandalkan akal dan ilmunya tanpa melibatkan Allah di dalamnya. Manusia boleh saja merassa bangga terhadap apa yang ada pada dirinya. Misalnya ilmu dan keahlian yang di miliki. Namun sebaiknya kita tetap saja harus mengikut sertakan Allah dalam segala hal. Karena tanpa restu dari allah apapun yang kita lakukan akan sia-sia belaka.
Bukankah kita adalah makhluk yang memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan. Salah satu bukti bahwa kita adalah makhluk yang lemah adalah ketidak berdayaan kita menghadapi kehendak Allah seperti kematian. Adakah manusia yang mampu mencegah datangngya ajal. Mampukah manusia mengatur rejekinya sendiri? Maka jawabannya adalah tidak mungkin. Karena ajal, rejeki dan jodoh semuanya adalah rahasia Sang Maha Kuasa. Tidak ada satu makhlukpun yang mampu mengetahuinya. Dan ketika itu terjadi maka tiada satu makhlukpun yang mampu mencegahnya.
Ada sebuah kisah menarik yang bisa kita jadikan pelajaran. Yaitu kisah tentang seorang pilot yang bernama Kapten Abdul Razak. Dia adalah seorang penerbang senior yang telah melanglang buana di dunia pesawat garuda air ways. Suatu ketika dia akan menerbangkan Pesawat Garuda Air Ways dengan jumlah penumpang 150 orang. Dia berangkat dari bandara Selaparan Mataram dan akan menuju bandara Adi Sumarmo Solo.
Setelah di cek semua kondisi ternyata normal. Cuacanya pun sangat mendukung sekali. Awan cerah dan mesin pesawat juga masih dalam kondisi siap terbang. Maka setelah di pastikan, terbanglah sang kapten bersama kru dan 150 penumpang. Pada mulanya suasana terbang aman tanpa kendala apapun. Namun setelah tiga jam berjalan sampailah pesawat di atas Kota Rembang Solo, ternyata datanglah suatu ujian. Tiba-tiba datanglah awan hitam yang menjadi momok menakutkan bagi para pilot.
Karena jarak antara awan dan pesawat sangat dekat, maka tak bisa di elakkan lagi tabrakapun terjadi. Walaupun sang kapten tahu bahwa ini pasti sangat membahayakan pesawat. Namun apapun yang terjadi tindakan ini harus di lakukan. Ternyata benar saja, setelah melewati awan itu mesin pesawat mati total. Segala antisipasi di coba, ternyata semuanya tidak berguna. Kini pesawat itu hanya melaju dengan kekuatan dorongan sisa.
Di tengah kondisi yang sangat kritis seperti itu sang kapten akhirnya sujud dan berdo’a meminta agar Allah memberikan bantuannya. Setelah sepuluh menit sujud akhirnya sang kapten bangkit dan secara mendadak dia mendapatkan ide agar melakukan pendaratan darurat. Terpikir dalam benaknya supaya mendaratkan pesawat itu di atas Sungai Bengawan Solo. Kebetulan saat itu musim kemarau, sehingga kondisi Sungai Bengawan Solo kering dan yang ada hanya hamparan pasir.
Sungguh merupakan suatu kemurahan Allah, ternyata di penghujung hamparan pasir yang luas itu terdapat gundukan pasir yang menggunung yang bisa menjadi rem bagi pesawat itu. Akhirnya pesawat itu berhenti sempurna tanpa masalah yang berarti. Hanya sedikit kecelakaan ringan yaitu pada saat pesawat menabrak gundukan pasir bagian ekor pesawat patah sehingga mengakibatkan salah satu pramugari terjatuh dan meninggal dunia. Akan tetapi semua penumpang selamat dan berhasil di amankan.
Dari sinilah akhirnya Sang Kapten Abdul Razak mengakui bahwa keahlian dan ilmu yang banyak tidak mampu menjamin keselamatan bagi sang pemiliknya kecuali karena kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Semoga penggalan kisah tadi akan menjadi renungan bagi kita agar kita tidak menjadi hamba yang sombong dan melupakan Allah. Hendaknya kita selalu menyadari bahwa semua yang terjadi di alam ini adalah kehendak dari Sang Maha Pencipta yaitu Allah Swt.
 


               


Senyum Anak Indonesia

Senyum Anak Indonesia



Salah satu program dari lembaga zakat baitul maal hidayatullah adalah membagikan 10.000 tas kepada pelajar di nusantara. Untuk mendukung program tersebut maka setiap cabang lembaga ini di tuntut untuk ikut andil dalam mensukseskan program ini.Oleh karena itu, maka semua cabang harus ikut serta berpartisipasi.
Program senyum anak indonesia, demikian nama dari program kali ini. Bidikan yang akan di incar adalah anak-anak sekolah yang tidak mampu namun memiliki minat belajar yang sangat tinggi. Dari Sabang sampai Merauke serentak menjalankan program ini bertepatan pada tanggal 2 mei 2014. Ya, itu adalah Hari Pendidikan.Itulah saat yang tepat untuk memberikan motivasi pada siswa sekolah.Harapannya agar semangat anak-anak dalam menuntut ilmu semakin tinggi meskipun kondisi ekonomi mereka kurang memadai.
Baitul Maal Hidayatullah tersebar di seluruh nusantara, kecuali Propinsi Bangka Belitung.Dengan hadirnya lembaga ini maka di harapkan mampu meretas kehidupan kaum yang lemah menjadi lebih baik. Setiap cabang dari baitul maal ini mempunyai program-program kerja yang  misinya adalah membantu kaum yang lemah. Tanpa terkecuali termasuk cabang yang saat ini berada di propinsi Sumatera Selatan.
Untuk wilayah Sumsel, Baitul Maal Hidayatullah berlokasi di jalan DI.Panjaitan no.6 samping Gang Gaya Baru, Kelurahan Sentosa, Plaju.Keberadaan lembaga ini sudah memasuki tahun ke dua.Sejauh ini keberadaan baitul maal ini sangat di rasakan oleh masyarakat.
Untuk mensukseskan program senyum anak indonesia Baitul Maal Hidayatullah Sumsel turut membantu penyelenggaraan pemberian 50 paket tas sekolah dan buku tulis. Penyerahan bantuan ini di lakukan di salah satu sekolah yakni Madrasah Tsanawiyah yang berada di desa Tanjung Marbu Kecamatan Rambutan.
Penyerahan tas sekolah dan buku tulis di lakukan setelah shalat ashar, 2 mei 2014. Puluhan siswa telah berkumpul menghadiri undangan.Mereka terdiri dari siswa Paud, Tk, Sekolah Dasar dan siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah.
Acara ini berjalan dengan lancar hingga selesai.Setelah pembagian tas sekolah berakhir terlihat wajah para siswa mulai berseri-seri.” Saya merasa sangat senang .”ucap habib, seorang siswa Madrasah Tsanawiyah yang telah mendapatkan paket tas sekolah dan buku tulis. Mendengar ungkapan itu personil Baitul Maal Hidayatullah menimpali “ mulai saat ini semua yang mendapatkan tas dan buku harus giat dalam belajar!” dengan nada tegas. Secara serempak para siswapun menjawab “ baik kak, kami akan lebih giat dalam belajar.”
Di penghujung acara Kadiv Pendayagunaan menyampaikan pesan kepada para siswa agar selalu mendo’akan, semoga Baitul Maal Hidayatullah semakin berkembang dan mampu memberikan dukungan kepada para pelajar , bukan hanya sebatas pada tas sekolah saja melainkan sampai tingkat memberikan beasiswa kepada para mahasiswa dan bantuan lain di masyarakat luas.