Setiap orang tua pasti
menginginkan agar anak-anaknya menjadi anak yang baik.Lebih baik pendidikannya,
lebih baik kehidupannya dan lebih baik perangainya.Betapapun jeleknya watak
orang tua mereka memiliki keinginan supaya anaknya kelak lebih baik daripada
orang tuanya. Walaupun dia adalah seorang penjahat yang sangat kejam akan
tetapi pasti berkeinginan agar anaknya kelak tidak sepertinya.
Orang tua adalah orang sangt mulia bagi kita.
Setiap kita pastilah anak, oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi kita
untuk taat dan hormat kepada keduanya.Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa kasih
anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang masa. Peribahasa ini memiliki arti
bahwa betapapun kita ingin membalas jasa orang tua maka sampai kapanpun kita
tidak akan sanggup membalasnya.
Pernahkah kita membayangkan
bagaimana payahnya ibu kita sewaktu ia mengandung. Betapa tidak, dia harus
selalu membawa bayi yang ada di dalam perutnya kemanapun ia pergi. Begitu
sayangnya dia pada kita sehingga dia akan selalu berhati-hati ketika berjalan,
bekerja , memasak dan seterusnya. Dia sangat tidak ingin bayinya terluka atau
sakit. Penderitaan sang ibu bukan hanya ketika hamil namun setelah bayi itu di lahirkan
dia menjaganya dengan sangat waspada, bahkan seekor nyamuk sekalipun tidak akan
di izinkan untuk menyentuh bayinya.
Di tengah keheningan malam dia
harus terbangun ketika mendengar sang bayi menangis, kemudian dengan segera dia
akan menimang bayinya supaya bisa tertidur kembali. Belum lagi di saat bayi
sedang sakit, maka sang ibu tidak akan memejamkan kedua matanya sebelum si bayi
terlelap. Dengan setia sang ibu menemani anak-anaknya ketika si anak sudah
memasuki usia balita. Mengajarkan tentang barbagai ilmu dan tatacara kehidupan.
Menasehati sang anak dengan penuh kasih sayang ketika sang anak sudah mulai
memasuki usia taman kanak-kanak.
Setelah kita telah dewasa dia
selalu sempatkan waktunya untuk mendengarkan cerita-cerita kita dan memberikan
nasehat ketika kita di landa persoalan yang rumit dengan penuh cinta kasih.
Tidak pernah sekalipun dia membentak anak-anaknya dengan kebencian, adapun dia
marah itu karena rasa sayangnya kepada sang anak.Namun terkadang kita salah
menilainya.Sehingga mengambil kesimpulan yang salah bahwa ibu sudah tidak
sayang lagi kepada kita.Alangkah bodohnya jika kita sekarang membenci orang
tua, dimana hati nurani kita.Karena merekalah kita bisa mengenal dunia.
Sekarang mereka sudah semakin
tua, bahkan semua rambutnya telah memutih. Muka segar yang dulu terlihat cerah
kini sudah terlihat sayu. Ucapannya yang dulu sangat jelas bisa kita dengar
kini sudah tidak bisa terucap dengan tepat,
kini mereka hanya mampu berkata dengan pelan dan terbata-bata. Patutkah kita sekarang untuk membentak
mereka, maukah kita menjadi anak durhaka yang tidak akan pernah merasakan surga
dan berkumpul bersama orang-orang yang menyayangi kita!
Kita sudah banyak membaca tentang
kisah-kisah anak yang durhaka, seperti malin kundang, batu betumpang, sahabat
al-qomah dan gunung tangkuban perahu.Mereka pasti berakhir dengan kehinaan dan
penderitaan. Sebagai orang yang cerdas tentu kita tidak akan meniru perbuatan
mereka. Oleh karena itu jangan pernah sedikitpun terbesit di dalam hati untuk
mendurhakai orang tua. Seperti apapun mereka keadaannya, mereka akan tetap
sebagai orang tua kita yang harus di hormati dan di sayangi. Jikalau mereka
telah tiada maka kewajiban kita adalah selalu mendo’akannya.
Jadilah anak yang baik dan shaleh
yang selalu mendo’akan ibu bapaknya. Jaga nama baik orang tua jangan sampai
nama mereka tercoreng karena perbuatan kita. Jalin tali silaturahmi kepada
semua teman-teman sebayanya ketika mereka telah tiada.
EmoticonEmoticon