Rabu, 29 Oktober 2014

Hilangnya Kehebatan Islam



Akhir-akhir ini kita sering mendengar adanya kerusuhan dan kemelud yang melanda negeri ini dan yang lebih meyakitkan  yang menjadi korban adalah umat islam. Belakangan kita juga mendengar kabar bahwa saudara muslimah kita  yang berada di daerah Bali dilarang mengenakan jilbab di sekolah umum. Bukankah mereka memiliki hak untuk mengamalkan ajaran agamanya. Bahkan dalam ajaran islam jilbab adalah ornamen yang harus dikenakan bagi muslimah. Hal ini bertujuan untuk menutupi auratnya.
Sebenarnya ada sebuah peringatan dari salah satu hadits qudsi yang sangat mendasar bagi umat islam. Dalam hadits qudsinya Allah berfirman yang artinya “ jika umat islam sudah terlalu mengagungkan dunia maka akan hilanglah kehebatan islam di mata umat yang lain, jika umat islam sudah meninggalkan menyuruh kepada yang baik dan mencegah yang mungkar maka akan dicabutlah keberkahan Al-Qur’an, dan jika umat islam sudah saling berbantahan maka akan  hilanglah harga diri mereka di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.”
Inilah sebuah nasehat yang sangat prinsip bagi umat islam untuk mengantisipasi supaya ketiga hal tersebut jangn sampai terjadi. Namun kenyataannya sekarang bertolak belakang. Betapa sering kita menyaksikan banyaknya umat islam yang saling berlomba-lomba untuk menumpuk kekayaannya. Mereka sudah tidak lagi mengutamakan bagaiman cara untuk mendapatkan harta itu. Sehingga berbagai carapun dilakukan yang penting bisa menjadi kaya raya.Termasuk melakukan penipuan dan kebohongan.Oleh karenanya tidak sedikit dari mereka yang berujung di hotel prodeo.
Sudah sepantasnya  kita sebagai umat muslim harus memperhatikan aturan-aturan yang telah di ajarkan dalam hal mencari rejeki dan bagaimana membelanjakannya. Dalam kaidah islam mencari harta haruslah dengan cara yang halal dan di belanjakan dengan cara yang halal pula. Kedua etika ini harus senantiasa di lakukan, karena jika salah satunya di abaikan maka akan mengakibatkan kita menyesal di akhirat nanti.
Bukankah kita telah diperingatkan oleh Al-Qur’anbagaimana  nasib akhir dari orang-orang yang menentang aturan Allah.Sebut saja kisah Fir’aun Yang tenggelam di laut merah karena enggan untuk menyembah Allah, bahkan dia telah mengakui bahwa dirinya adalah Tuhan. Kemudian kisah Qarun yaitu seorang sahabat Nabi Muhammad yang lalai untuk menjalankan perintah Allah setelah menjadi seorang saudagar  kaya raya.Jangan sampai kita melakukan hal yang dapat mengundang murka Allah SWT.Oleh karena itu janganlah harta yang kita miliki akan menjauhkan kita dari mengingat kebesaran Allah.
Islam tidak melarang umatnya untuk menjadi kaya raya, akan tetapi islam memberikan aturan tentang bagaimana mendapatkan dan mengolah harta. Salah satunya ada aturan mengeluarkan zakat apabila harta itu mencapai batas yang telah di tentukan.Selain zakat ada beberapa hal yang lainnya seperti infak dan sedekah. Hal ini bertujuan agar orang-orang yang tidak mampu  dapat terbantu dengan adanya orang-orang kaya yang berada di sekitarnya. Sehingga harta itu terasa lebih bermanfaat bagi sesama. Hendaknya semakin banyak harta yang kita miliki akan menjadikan kita semakin dekat kepada Allah dan membuat kita selalu bersyukur. Itulah tandanya bahwa harta itu membawa berkah, bertambah hartanya bertambah pula imannya.Bukan sebaliknya bertambah harta namun semakin jauh dari Sang Maha Pencipta.
Kemudian berikutnya adalah akibat jika perintah kepada yang baik dan mencegah kepada yang buruk di tinggalkan maka akan di cabut barokah Wahyu Allah yaitu Al-Qur’an. Al-qur’an adalah kitab pedoman bagi umat islam. Segala persoalan hidup mengenai dunia dan akhirat ada di dalam kitab suci tersebut. Bahkan perkara yang akan terjadi di masa yang akan datang telah di sebutkan di dalamnya, seperti surga dan neraka yang keduanya masih belum terjadi.
Al-qur’an merupakan petunjuk bagi umat islam, sehingga antara umat islam dan Al-Qur’an tidak dapat di pisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Sungguh mengkhawatirkan jika umat islam telah berpisah dengan kitab suci mereka. Bagaimana mungkin mereka akan mendapatkan jaminan selamat jika pedoman hidupnya tidak dipahaminya.
Namun merujuk pada hadits di atas kita bisa ambil satu pelajaran bahwa jika amar ma’ruf dan nahi munkar sudah di tinggalkan oleh umat maka Allah akan cabut keberkahan Al-Qur’an. Sehingga al-qur’an hanya tinggal tulisan biasa yang tidak memiliki dampak kepada para pembacanya. Ia di baca setiap saat namun tidak merubah keadaan yang terjadi di sekitarnya, manusia tetap saja bersikap buruk tanpa ada perubahan yang mendasar .Kalau Sudah demikian maka apalah gunanya kitab suci jika tidak memberikan manfaat kepada umatnya, mereka baca Al-Qur’an tapi mereka menginjak-injak ajaran yang ada di dalamnya. Semoga hal ini tidak akan terjadi di masa hidup kita dan keturunan kita.
Kita sering menyaksikan adanya lomba-lomba pembacaan Al-Qur’an.Lomba tilawah Al-Qur’an dan lomba menerjemahka Al-Qur’an, itu semuaya baik dan tidak salah.Akan tetapi lebih baik jika di adakan juga lomba mengamalkan Al-Qur’an.Bukankah lebih baik kita mengamalkannya dalam kehidupan daripada hanya melombakan pembacaannya tanpa melakukan ajarannya.Betapa mirisnya jika umat ini sudah jauh dari nilai-nilai kandungan Al-Qur’an.
Selanjutnya jika umat ini sudah mulai berbantah-bantahan satu sama lain maka akan hilang wibawanya di hadapan Allah. Sehingga umat yang mayoritas ini tidak memiliki kemuliaan di mata umat yang lain. Mereka umat non islam akan menganggap umat islam sebagai umat yang enteng saja. Mereka dengan mudah memecah belahkan umat islam. Sehinggga tidak ada lagi harkat dan martabatnya umat  muslim di mata dunia.




EmoticonEmoticon